Liburan ma anak anak

Rabu, 23 Juni 2010

Natal Putih Impian

Epoch Times Minggu, 20 Desember 2009

alt

Musim Salju di Kota Munich, Jerman. (AFP/GETTY IMAGES)

Terkadang ketika angin dingin dari Pegunungan Victorian Alps yang diselimuti salju berhembus dingin hingga menusuk tulang, terbesit ingatan saya akan Kota Munich saat Hari Natal. Serpihan salju yang jatuh dengan lembut, musik dan gelak tawa, makanan lezat, sinar lampu dan tempat tidur yang hangat dan nyaman.

Munich merupakan kota penting yang mengagumkan, rumah-rumah flat berhimpitan dengan bangunan perkantoran moderen, bangunan berarsitektur klasik, museum-museum kelas dunia dan taman-taman yang indah.

Ada banyak hal yang dapat dilakukan dan dinikmati di Kota Munich, akan tetapi ada satu hal yang tidak boleh dilewatkan yakni berkunjung ke salah satu museum bir yang terkenal di dunia. Semua orang pasti mengenal bir buatan Bavaria yang sangat istimewa. Terbuat dari resep tradisional yang sangat kuno, tidak mengandung bahan-bahan kimia. Kata orang inilah yang menyebabkan orang tidak bakal merasa sakit kepala akibat mabuk pada keesokan harinya.

Marienplatz adalah sebuah lapangan yang terletak di jantung kota, di sini juga terdapat stasiun utama kereta api (Hauptbahnhof) juga kereta api bawah tanah. Naik kereta dari sini dapat menghubungkan kota-kota utama di Jerman. Marienplatz merupakan tempat interaksi sosial penduduk kota, juga tempat dimana Balai Kota Baru yang bergaya Neo Gothic (Neues Rathaus) berada. Disana setiap hari pukul 11.00 terdapat atraksi turis dua tarian boneka Glockenspiel.

Hal lain yang "harus dilakukan" di Munich adalah ice skating. Gratis dan latihan yang sangat menyenangkan.

Pada tahun ini ketika sebagian Sungai Isar membeku, penduduk lokal ramai-ramai bermain ice skating disana. Para ibu muda juga bermain skating sambil mendorong kereta bayi mereka dan asyik bercakap-cakap dengan yang lainnya. Sebagian dari lapangan es itu diberi pita pembatas untuk arena bermain hockey es, sebuah olahraga musim dingin yang sangat populer.

alt

Bagi penggemar ski, direkomendasikan lereng Gunung Zugspitze di Alpen Bavaria. Zugspitze terletak 2960 meter di atas permukaan laut dan merupakan puncak tertinggi di Jerman, dan sekitar 40 km dari Munich. Kami pergi kesana pada salah satu akhir pekan dan setelah memastikan situasinya tepat, salju yang tebal, tidak ada angin dan sinar matahari yang terang.

Pada perayaan tahun baru yang lalu, sebelum tengah malam tiba, kami menaiki bukit yang tertutup salju tebal untuk mencari titik pandang yang tepat kearah Danau Tegensee. Memanggul ransel masing-masing yang penuh dengan kembang api, gelas dan beberapa botol sampanye. Ketika bunyi lonceng tengah malam bergema, danau itu dilingkari dengan lampu-lampu kecil, sekelompok kecil orang mulai menyalakan kembang api mereka.....Tahun baru tiba dengan dipenuhi harapan akan permulaan yang baru.

Mobil-mobil keluaran Mercedes dan BMW ada dimana-mana, sepertinya saya tidak melihat sebuah mobil tua pun. Mereka semuanya terlihat baru, tapi kebanyakan kotor. Ketika salju mulai mencair, terdapat banyak lumpur di jalanan.

Pemerintah Jerman memiliki peraturan yang ketat tentang pencemaran lingkungan, jadi Anda tidak diperbolehkan mencuci mobil Anda dijalan, tetapi harus di tempat pencucian mobil. Selama musim dingin, setiap rumah tangga harus menyingkirkan salju yang ada di pintu depan rumahnya, sekaligus juga bagian jalanan, inilah yang menyebabkan seluruh akses tetap terbuka bagi daerah pinggiran kota.

Gema zaman Nazi masih membayangi Kota Munich. Kamp konsentrasi Nazi pertama berada di Dachau, luar kota Munich. Sekarang telah menjadi situs sejarah dan sebuah pelajaran bagi dunia. Dibuka untuk tempat tahanan politik pada 1933 dan pada 1937 digunakan sebagai kamp kerja paksa dan tempat penyiksaan. Hitler menggunakannya sebagai sebuah tempat percontohan bagi 3.000 kamp konsentrasi lainnya dilokasi yang berbeda. Tempat ini juga digunakan sebagai tempat pelatihan perwira SS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar