Liburan ma anak anak

Rabu, 23 Juni 2010

Era Baru News >> Wisata >> Pariwisata >> Permata Budaya Lorraine , Perancis
Permata Budaya Lorraine , Perancis

Epoch Times Jumat, 01 Januari 2010

alt

Taman kota di depan stasiun kereta penumpang Metz Ville. (FLICKR)

Metz adalah ibukota Lorraine, sebuah kota yang sangat menarik. Terletak di pertemuan Sungai Moselle dan Seille. Sungai-sungai ini bercabang ke berbagai hulu sungai dan dilintasi oleh banyak jembatan. Kota ini memiliki banyak gereja, rumah abad pertengahan dan bangunan bersejarah lainnya. Baik itu kerangka kerja arsitektur maupun area luas untuk pejalan kaki, air dan tanaman berjejer yang mengelilingi kota tua tersebut sangat menyenangkan untuk dilihat.

Place Stanislas, yang biasanya dikenal dengan Place Stan’, merupakan alun-alun besar khusus untuk pejalan kaki yang terletak di Nancy, Lorraine, Prancis. Sejak 1983, Place Stanislas, Place de la Carriere dan Place d’Alliance, ditetapkan sebagai kawasan arsitektur klasik yang masuk dalam daftar Situs Warisan Dunia UNESCO.

"Metz aux campagnes magnifiques, Riviere aux on-des prolifiques, Coteaux boises, vignes de feu, Cathedrale tout en volute."

Sebuah kutipan yang memuji keindahan Metz disadur dari L’Ode de Metz, 1892 karya penyair lokal terkenal, Paul Verlaine.

Memang nyata terlihat, saya menemukan Metz adalah sebuah kesatuan arsitektur klasik, dari distrik kota tua di abad pertengahan berpadu dengan sisa peninggalan Roma yang mempesona, hingga kota distrik Kekaisaran yang elegan dan gaya arsitektur ala Jerman.

alt

Suasana di dalam stasiun kereta penumpang Metz Ville

Berlokasi di daerah Lorraine, bagian timur laut Prancis, Metz terletak di antara pertemuan Sungai Moselle dan sungai Seille. Saat menaiki Le Petit Train (atau kereta api mini) yang melintasi jantung Metz dan beberapa monumen bersejarah, saya berdecak kagum menyaksikan stasiun kereta api yang megah, tampilan depan museum Cour d’Or yang diapit lukisan-lukisan dinding terpahat, dan permata kota yang bersejarah, gereja katedral St Etiennel. Katedral bernuansa Gothic ini terkenal dengan hiasan jendela kaca yang luas berhiaskan ornamen abad tiga belas hingga dua puluh, sebagian besar adalah rancangan Marc Chagall.

Kemeriahan suasana seni kontemporer Metz seperti penggabungan pekan raya Art Metz dan program seni Nut2Blanche akan terasa lebih hidup dengan dibukanya Centre Pompidou-Metz pada 2010 mendatang. Hal ini merupakan bagian dari fase pertama yang menggabungkan France’s National Museum of Modern Art (Museum Nasional Seni Modern Prancis), Centre Pompidou - Paris, beserta fitur-fitur lain yang koleksinya akan dipamerkan di Metz untuk menghidupkan kembali nuansa sejarah seni sejak 1905.

Sementara itu, saya dapat menyaksikan jajaran Constellation (beragam seni kontemporer program realisasi kota) saat melintasi berbagai situs warisan dan budaya, seperti patung monokrom raksasa bersejarah Anish Kapoor kontras dengan interior sejarah Gereja Trinitaires yang juga diikutsertakan dalam pameran.

"Tables de Rabelais" adalah simbol untuk mencicipi santap malam di Metz yang dianggap sebagai ciri khas hidangan dan produk lokal yang otentik. Saya menikmati sebuah pesta makan dan minum yang mewah ala mirabelle, dari minuman brendi yang telah di saring hingga kue tart mirabelle dan daging ayam khas mirabelle dimasak dengan saus Mirabelle di restoran antik Rabelais.

Sebuah penemuan yang nyata dan mengejutkan adalah bahwa puding kering Lorraine ternyata benar-benar berasal dari daerah Lorraine, ditemukan pada 1956 di kota Nancy.

Sebuah pemandangan menakjubkan adalah ketika menyaksikan Metz di malam hari saat konstruksi bebatuan Jaumont kuning menjadi hidup di bawah sorotan tigabelas ribu cahaya lampu, membuat arsitektur monumen tampak bercahaya. Dari tepi Sungai Moselle, Neuf Temple (kuil Neuf) tampak seperti istana dongeng sementara katedral St. Etienne bersinar di malam hari bagaikan lentera Dewa.

Setengah jam perjalanan kereta api membawa Anda ke ibukota Lorraine, Nancy. Berbeda dengan Metz, Nancy memiliki alun-alun megah dan elegan dengan konstruksi berwarna emas dan putih yang dibangun pada abad kedelapan belas dalam gaya klasik Prancis dipadu hiasan barok. Place Stanislas, Place de la Carriere dan Place d’Aliansi telah ditetapkan sebagai situs warisan dunia UNESCO, yang mempresentasikan kawasan perkotaan yang menarik di jantung kota.

alt

Nuansa bangunan bergaya klasik di depan alun-alun Stanislas pada malam hari. (FLICKR)

Nancy memainkan peran besar dalam gerakan Art Nouveau Eropa pada akhir abad kesembilan belas, sehingga didirikanlah sekolah seni Nancy School of Art Nouveau. Museum L’Ecole de Nancy seringkali menampilkan karya-karya seniman lokal dari sekolah ini. Semua artis yang ikut serta dalam kebangkitan kembali budaya Art for All ini mengekspresikan kemahiran teknis dan inspirasi alam dalam media seni dekoratif.

Salah satu fitur yang dipajang di l’Ecole de Nancy adalah karya Emille Galle, dengan sebuah ruangan di museum dipenuhi dengan barang antik dan keramik ukiran untuk mengabadikan namanya. Antoine Daum adalah salah satu seniman lain yang mengubah kaca menjadi bentuk seni yang indah. Kaca kristal-Nya, atau pate de verre, adalah koleksi yang terus direproduksi oleh Industri manufaktur Daum, dipajang di Fine Arts Museum of Nancy (Museum Seni Rupa Nancy).

Arsitektur yang terinspirasi gaya Art Nouveau naturalis ini secara unik tampak jelas pada tampilan sisi depan kafe-kafe, bank, apotik dan rumah-rumah mewah di seluruh Nancy. Termasuk juga karya besar l’Ecole de Nancy, Villa Majorelle dengan konstruksi besi tempaan karya Louis Majorelle, kaca patri oleh Jacques Gurber dan dekorasi berarsitektur keramik oleh Alexandre Bigot, menjadikan Art Nouveau pusat seni untuk dihargai dan dinikmati oleh semua orang.

Jasleen Kandhari adalah seorang sejarawan seni yang gemar berpetualang dan menjelajahi cakrawala budaya. Dia telah menerbitkan berbagai ulasan perjalanan dan pameran di Eropa, Amerika Utara dan Asia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar